Pengaruh Budaya Terhadap Perlakuan Akuntansi
1. Pendahuluan
Akuntansi telah memperluas lingkupnya terhadap konsultasimanajemen dan menggabungkan teknologi informasi yang makinberkembang ke dalam sistem dan prosedurnya. Klasifikasi merupakandasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda-beda. Tujuan pengklasifikasian adalah:
- Dapat membantu mengetahui sejauh mana suatu sistem memiliki kesamaan dan perbedaan,
- Bentuk-bentuk perkembangan sistem akuntansi suatu negara dibandingkan dengan yang lain serta kemungkinannya untuk berubah, dan
- Alasan mengapa suatu sistem mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan yang lain.
Atau dengan kata lain tujuan klasifikasi adalah untuk mengelompokkan sistem akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya dan halini mengungkapkan struktur dasar di mana anggota-anggota kelompokmemiliki kesamaan dan yang membedakan kelompok-kelompok yangberaneka ragam satu sama lain. Dengan mengenali kesamaan dan perbedaan,pemahaman mengenai sistem akuntansi akan lebih baik.
Meskipun terdapat perhatian yang mendalam mengenai banyaknya pengaruh faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan akuntansi secara global, para ahli juga percaya bahwa terdapat perbedaan pola secara sistematis mengenai perilaku akuntansi di beberapa negara. Untuk mengetahui apakah terdapat keseragaman atau perbedaan yang sistematis di dalam sistem akuntansi yang mungkin dapat mengelompokkan beberapa negara menjadi satu, maka diperlukan suatu pengklasifikasian yang memadai.
2. Klasifikasi Akuntansi
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara,yaitu :
- Pendekatan deductive mengidentifikasikan faktor lingkungan yang relevan dan mengkaitkan itu dengan praktek akuntansi nasional, pengelompokan internasional atau pola perkembangan yang diajukan.
- Dalam pendekatan inductive, praktek akuntansi individual dianalisa, pola perkembangan atau pengelompokan diidentifikasi, dan di akhir, penjelasan dibuat dari sudut pandang ekonomi, sosial, politik, dan faktor-faktor budaya
2.1 Klasifikasi Deductive
Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang diusulkan olehMueller pada pertengahan tahun 1960-an, yang mengidentifikasikan empatpendekatan terhadap perkembangan akuntansi di negara-negara Baratdengan sistem ekonomi berorientasi pasar, yaitu :
- Pola makroekonomi
Praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkantujuan makroekonomi nasional. Akuntansi dalam bisnis sangat berkaitan erat dengan kebijakan ekonomi nasional.
- Pola mikroekonomi
Akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Fokusnyaterletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup dengan mempertahankan modal fisik yangdimiliki dan memisahkan secara jelas modal dari laba untukmengevaluasi dan mengendalikan aktivitas usaha. Akuntansi dipandang sebagai cabang dari ekonomi bisnis dan konsep akuntansi diperoleh dari analisa ekonomi dan berhubungan dengan pemeliharaan dalam modal yang diinvestasikan ke dalam perusahaan.
- Pola independen
Akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara adhoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa yang konsep danprinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalankan, dan bukan dari cabang keilmuan.
- Pola yang seragam
Akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendaliadministrasi oleh pemerintah pusat. Akuntansi dipandang sebagai cara yang efisien untuk melaksanakan pekerjaan administrasi dan kontrol untuk semua penggunanya.
Wolk & Tearney, (1992; 578) menggagas, bahwa secara teoritis ada tiga model yang disodorkan untuk menyeragamkan pemahaman mengenai akuntansi internasional, yaitu : (1) Absolute uniformity, berarti satu set standar akuntansi yang baik dalam satu format pelaporan keuangan akan berlaku di seluruh komunitas ekonomi internasional tanpa membeda-bedakan keadaan ekonomi dan kebutuhan pemakai. (2) Circumstantial uniformity, berdasarkan basis transnasional yang mengijinkan perbedaan metode akuntansi yang digunakan dimana keberadaan akuntansi ditunjukan. (3) Purposive uniformity, akan mempertimbangkan kedua keadaan perbedaan yang mendasarinya seperti halnya kebutuhan pemakai yang berbeda dan manfaatnya.
2.2 Klasifikasi Inductive
Pendekatan Inductive mengidentifikasi pola akuntansi dimulai dengan menganalisa setiap praktek akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh Nair dan Frank (1980) secara empiris membedakan antara praktek pengukuran dan pengungkapan karena keduanya dianggap memiliki pola perkembangan yang berbeda. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat empat pengelompokkan karakteristik praktek pengukuran yaitu yang mengikuti model dari: British Commonwealth, Latin American, Continental European, dan United States. Dalam pengklasifikasian seperti ini, penelitian tidak terlalu memperhatikan pengaruh budaya sebagai suatu variabel yang mendasar sebagai faktor pengaruh perbedaan sistem akuntansi internasional.
3. Perkembangan Akuntansi
Berikut ini adalah delapan faktor yang memiliki pengaruh signifikandalam perkembangan dunia akuntansi :
- Sumber pendanaan
Sistem berbasis pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atasseberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas),dan dirancang untuk membantu investor manganalisis arus kas masa depan dan risiko terkait, sedangkan sistem berbasis kredit, memiliki fokus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansiyang konservatif.
2. Sistem hukum
Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) danhukum umum (kasus). Hukum kode utamanya diambil dari hukumRomawi dan Kode Napoleon. Di negara-negara hukum kode, aturanakuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangatlengkap dan mencakup banyak prosedur. Sedangkan hukum umumberkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untukmencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap dan aturanakuntansi menjadi lebih adaptif dan inovatif karena ditetapkan oleh organisasi profesional sektor swasta.
3. Perpajakan
Tergantung dari peraturan perpajakan di negara masing-masing.
4. Ikatan politik dan ekonomi
Banyak negara berkembang menggunakan sistem akuntansiyang dikembangkan di tempat lain, entah karena dipaksa (sepertiIndia) atau karena pilihan sendiri (seperti negara-negara Eropa Timur).
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historisdan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu negara untukmenerapkan perubahan harga terhadap akun-akun perusahaan.
6. Tingkat perkembangan ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakandalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang palingutama. Masalah akuntansi seperti penilaian aktiva tetap danpencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sektor manufaktur menjadi semakin kurang penting.
7. Tingkat pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan.Pengungkapan mengenai risiko efek derivatif tidak akan informatifkecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
4. Budaya Dalam sistem